INTERAKSI OBAT DAN FARMAKOKINETIK
• Ritschel
(1992) mendefinisikan farmakokinetik sebagai ilmu yang membicarakan perubahan
kadar obat dalam produk obat dan perubahan obat dan/metabolitnya didalam tubuh
manusia atau hewan sesuai pemberian.
• Shargel
dkk (2005) memberikan definisi yang lebih fungsional, yaitu ilmu kinetik
absorpsi, distribusi, dan eliminasi (metabolisme dan eksresi) obat.
Farmakokinetik
merupakan cabang ilmu dari farmakologi yang mempelajari tentang perjalanan obat
mulai sejak diminum hingga keluar melalui organ ekskresi ditubuh manusia.
- Farmakokinetik dapat digunakan untuk penaksiran kecepatan absorpsi, metabolisme dan ekskresi obat ke dalam urin.
- Untuk optimalisasi dosis obat secara spesifik.
- merancang penyempurnaan obat.
- membantu diagnosa suatu penyakit tertentu.
- menetapkan secara kuantitatif efek obat pada pasien.
- Penetapan penyebab toksisitas obat dan membantu mengurangi atau menghindari toksisitas obat.
- Membantu dalam studi mekanisme ADME (adsorpsi, distribusi, metabolisme, eksresi).
- Membantu dalam penetapan efek makanan pada absorpsi obat.
Absorpsi, Distribusi, Metabolisme dan Ekskresi (ADME)
- Absorpsi
- adalah suatu proses pemindahan obat dari tempat absorpsi menuju ke sirkulasi sistemik (darah) (Shargel et al.,2012).
- Target absorpsi adalah obat sampai di sirkulasi sistemik (darah), terutama untuk obat-obat yang diberikan secara ekstravaskuler seperti oral, intramuscular, sub kutan, intra tekal, intra dermal, rektal dan topikal.
- Pada level seluler, obat diabsorpsi melalui beberapa metode, terutama transport aktif dan transport pasif.
- Apabila pembatas antara obat aktif dan sirkulasi sitemik hanya sedikit sel absorpsi terjadi cepat obat segera mencapai level pengobatan dalam tubuh
- Detik s/d menit : SL, IV, inhalasai
- Lebih lambat : Oral, IM topikal kulit lapisan intestinal, otot, kulit menghambat jalan
- Lambat sekali, berjam-jam / berhari-hari : per rektal/ sustainedfrelease.
- Makanan tinggi lemak : Makanan tinggi lemak dan padat akan menghambat pengosongan lambung dan memperlambat waktu absorpsi obat
- Faktor bentuk obat : Absorpsi dipengaruhi formulasi obat: tablet, kapsul, cairan, sustained release, dll)
- Kombinasi dengan obat lain : Interaksi satu obat dengan obat lain dapat meningkatkan atau memperlambat tergantung jenis obat.
- Faktor yang mempengaruhi penyerapan; 1) aliran darah, 2) total luas permukaan yang tersedia sebagai tempat absorpsi, 3) waktu kontak permukaan absorpsi.
- Distribusi
Distribusi obat yang telah diabsorpsi tergantung beberapa faktor yaitu aliran darah, kapabilitas kapiler dan ikatan protein.
- Metabolisme
Metabolisme/bio transformasi obat adalah proses tubuh merubah komposisi obat sehingga menjadi lebih larut air untuk dapat dibuang keluar tubuh. faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme adalah kondisi khusu (penyakit tetentu), pengaruh gen, pengarug lingkungan dan usia. Obat dapat dimetabolisme melalui beberapa cara:
1.Menjadi metabolit inaktif kemudian diekskresikan.
2.Menjadi metabolit aktif memiliki kerja farmakologi tersendiri bisa dimetabolisme lanjutan.
- Ekskresi
Ekskresi obat artinya eliminasi/pembuangan
obat dari tubuh. Sebagian besar obat dibuang dari tubuh oleh ginjal dan melalui
urin. Obat juga dapat dibuang melalui paru-paru, eksokrin (keringat, ludah,
payudara), kulit dan taraktus intestinal.
INTERAKSI OBAT
Dua atau lebih obat yang diberikan
pada waktu bersamaan dapat memberikan efek masing-masing atau sering
berinteraksi. Interaksi tersebut dapat bersifat potensialsi atau antagonis satu
obat oleh obat lainnya, atau kadang dapat memberikan efek yang lain. Interaksi obat dapat bersifat farmakodinamik
atau farmakokinetik. Interaksi farmakokinetik yang terjadi pada
satu obat belum tentu akan terjadi pula dengan obat lain yang sejenis, kecuali
jika memiliki sifat-sifat farmakokinetik yang sama. Interaksi
farmakokinetik
dapat
digolongkan menjadi beberapa kelompok
:
1. Mempengaruhi
Absorbsi, kecepatan absorbsi atau total jumlah yang
dapat dipengaruhi oleh interaksi obat.
2. Menyebabkan
Perubahan
pada Ikatan Protein, efisiensi obat dapat dipengaruhi oleh sejauh
mana yang mengikat protein dalam plasma darah. Semakin rendah ikatan obat,
semakin efisien obat tersebut melintasi membran sel.
3. Mempengaruhi
Metabolisme,
banyak obat
dimetabolisme di hati. Induksi terhadap sistem enzim mikromosal hati oleh salah
satu obat dapat menyebabkan perubahan kecepatan metabolisme obat lainnya secara
bertahap, sehingga menyebabkan rendahnya kadar plasma dan mengurangi efek obat.
4. Mempengaruhi
Ekskresi Ginjal, obat dieliminasi melalui ginjal, melalui
filtrasi glomerulus dan melalui sekresi aktif di tubulus ginjal. Kompetisi
terjadi antara obat-obat yang menggunakan mekanisme transport aktif yang sama
di tubulus proksimal.
Comments
Post a Comment